Pernikahan Dini Meningkat, PKK Road Show Sekolah dan Universitas
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.
SAMARINDA. KOMINFONEWS – Pandemi Covid-19 yang melanda bangsa ini selama 2 tahun lebih ternyata tidak hanya merontokkan sendi-sendi perekonomian, namun juga memberi dampak terhadap meningkatnya kasus pernikahan dini rentan diikuti berbagai permasalahan kedepan. Hal inilah yang melatarbelakangi Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) kota Samarinda melaksanakan kegiatan Road Show Goes to School/Campus disamping persoalan tingginya kasus narkoba juga angka stunting kota Samarinda.
Demikian disampaikan ketua TP PKK kota Samarinda Hj Rinda Wahyuni Andi Harun dalam sambutannya pada Road Show perdana di SMKN 15 kelurahan Lok Bahu, dengan peserta siswa baru yang sedang mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sebanyak 442 siswa, Kamis (14/7/2022).
“Seperti banyak di film-film, apa itu pernikahan dini. Pernikahan dibawah usia yang seharusnya belum pantas berumah tangga. Akibatnya lahirlah anak-anak, generasi yang cacat, stunting. Mau tidak generasi kita seperti ini? Bagaimana anak-anak kita sehat, anak-anak yang normal. Kemudian ada lagi dampak kanker serviks usia muda yang terjadi pada kaum perempuan sehingga menimbulkan tingkat kematian yang tinggi juga,” ucap Rinda yang juga isteri wali kota Samarinda Dr H Andi Harun.
Sementara lanjutnya, bagi kaum laki-laki bisa terjadi kanker prostat karena belum matang, menikah di usia muda. “Terus terjadi juga ODHA alias orang yang mengidap HIV/AIDS. Samarinda masuk kategori tinggi, dimana pengidap termudanya berusia 16 tahun. Artinya ini usia seperti anak-anaku yang ada di sini dan jangan sampai seperti itu. Dimana dia tercemarnya, disaat kongkow-kongkow di kafe, tempat hiburan malam, bergantian menghisap. Belum lagi seks bebas hingga untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup,” katanya.
Begitu pula narkoba sebut Rinda yang mana provinsi Kaltim menduduki peringkat 2 nasional. “Yang disasar kembali adalah anak-anak muda, yang memiliki rasa ingin tahu yang besar, ingin coba-coba, supaya dianggap gaul, modern dan dianggap hebat sehingga menyakiti diri sendiri,” tegasnya.
Rinda mengungkapkan pula akan meminta kepada wali kota agar diterapkan jam malam khusus anak-anak usia 20 tahun ke bawah.
Dalam kegiatan ini ada 3 materi yang disampaikan. Di awali materi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) dari BNN kota Samarinda, Stunting dan Pemenuhan Gizi oleh Dinas Kesehatan dan Penyuluhan kesehatan reproduksi dan pendidikan seksual oleh Duta Genre Dinas Pengendalian Penduduk dan KB.
Duta Genre Samarinda tahun 2022 Indah Ariani bersama Duta Genre Provinsi Kaltim tahun 2021 M Abdan Dzul Arsyil Majid tampil menyatu dengan para siswa.
Mereka mengajak para siswa untuk berkomitmen menunda pernikahan dini, menjauhi seks bebas dan narkoba. Adapun usia ideal menikah bagi perempuan 21 tahun dan pria 25 tahun.
Kegiatan yang dilaksanakan kerjasama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak kota Samarinda dan TP PKK Kota Samarinda ini diwarnai juga pembagian hadiah doorprize dari ketua TP PKK kota Samarinda.
Setelah SMKN 15, dijadwalkan pula road show ke SMAN 11, SMPN 27, SMPN 03, Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda dan Universitas Mulawarman. (DON/ASYA/KMF-SMR)