Angka Stunting Menurun Tahun 2022, Wawali : Persoalan Ini Tetap Jadi Masalah Serius Pemkot Samarinda

Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga.

Administrator
Administrator
2 tahun yang lalu Dilihat : 1684 Kali
Share:
Angka Stunting Menurun Tahun 2022, Wawali : Persoalan Ini Tetap Jadi Masalah Serius Pemkot Samarinda

SAMARINDA.KOMINFONEWS-Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda beberkan hasil pengukuran data stunting di 10 Kecamatan. Dimana publikasinya pun dilakukan Selasa (4/10/2022) pagi dan berlangsung di gedung Balai Kota. Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting kota Samarinda, dr Rudy Agus Riyanto mengatakan hasil analis pengukuran data stunting untuk tahun 2022 mengalami penurunan. Dimana tahun 2021 lalu, angka stunting mencapai 10,74 persen dan menurun untuk tahun ini menjadi 9,8 persen. Dengan progres kenaikan entry sasaran menjadi 85,6 persen dari 67 persen di tahun 2021.

“Begitu pun dengan entry penimbangan dan pengukuran untuk tahun ini naik sebesar 37,1 persen dari 29,16 persen di tahun sebelum," urai dokter Rudy.

Ia menjelaskan, jika data tadi hasil pengumpulan dari bulan Januari hingga Agustus kemarin. Dan akan dijadikan sebagai langkah kerja untuk tahun berikutnya. Sehingga pihak Kecamatan dan Kelurahan nanti bisa segera melakukan langkah-langkah penanganan dan pencegahan terhadap wilayah yang kasus  stunting nya masih tinggi.

“Dari hasil data ini boleh dibilang Kecamatan Samarinda Seberang, Samarinda Ulu, Utara dan Sambutan masih tinggi untuk kasus stunting, jadi tolong pak Camat dan pak Lurah untuk menganalisa apa penyebabnya dengan melihat kondisi wilayahnya masing-masing,” pintanya.


Rudy juga menambahkan, jika aksi pengukuran dan publikasi tadi bertujuan untuk mengetahui status gizi anak sesuai umur dan mengukur prevalensi stunting di tingkat Kecamatan serta kelurahan secara berkala yang dilaporkan secara berjenjang mulai dari posyandu ke Dinas Kesehatan.

Hadir dalam desiminasi dan publikasi pagi itu Ketua Komisi IV DPRD Samarinda dr Sri Puji Astuti dan Ketua TP PKK Samarinda Rinda Wahyuni Andi Harun.

Wakil Wali Kota Samarinda Dr H Rusmadi dalam arahannya menaruh point-point penting dalam menempatkan masalah  stunting sebagai persoalan serius yang dihadapi bangsa saat ini. Untuk itu penting menurut dia, masalah tadi bisa diatasi bersama dalam menghasilkan anak-anak emas sebagai pewaris bangsa.

“Karena masalah stunting ini mempengaruhi intelektual anak. Jadi tidak mungkin bangsa ini bisa mengalami loncatan yang luar biasa kalau anak-anak kita sendiri tidak sehat,” Wawali.


Oleh itu, ia mengingatkan Tim Percepatan Penurunan Angka Stunting Samarinda agar dalam melakukan aksi program harus terarah dengan target yang jelas. Sehingga program penurunan bisa terukur, khususnya yang berkaitan dengan data.

“Tadi penjelasan dokter Rudy data sasaran target tahun ini mengalami kenaikan menjadi 85,6 persen dari 67 persen di tahun 2021. Saran saya kenapa tidak dibulatkan menjadi 86 persen biar pengukurannya bisa mengetahui secara persis anak-anak yang berisiko stunting secara riil. Karena setiap tahun data ini terus tumbuh,” jelas Wawali.

Selain itu, Rusmadi juga mengapresiakan kepada Camat dan Lurah yang telah memanfaatkan dana pro bebaya untuk memperbaiki lingkungan dan sanitasi agar menjadi sehat. Ia juga berharap agar perhatian yang sama juga bisa diberikan kepada Posyandu dalam pengadaan peralatan standar untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada warga.(CHA/KMF-SMD)

TINGGALKAN KOMENTAR